Tipe-tipe Penjual di Instagram Berdasarkan Cara Promosinya

Seperti yang udah kalian ketahui, zaman sekarang ini zamannya mobile. Dikit-dikit pegang hape. Mau baca berita, buka di hape. Mau stalking mantan, buka hape. Liat kenangan bareng mantan, buka di hape. Pengin beli sesuatu, nyarinya pake hape.

Iya, sekarang semuanya ada dalam genggaman. 

Gue sendiri (((SENDIRI))) termasuk orang yang kayak gitu, suka beli barang secara online. Selain karena nggak perlu panas-panasan dan ribet ke sana ke mari, jual beli secara online juga lebih efektif daripada jual beli yang kayak biasanya yang harus jalan panas-panasan ke sana ke mari. Loh, ini kok diulang-ulang, ya.

Beruhubung lagi rame-ramenya jualan di internet, banyak sekali orang-orang yang menggunakan kesempatan ini untuk memasarkan produknya di internet dengan tujuan supaya bisa menjangkau konsumen lebih luas lagi. Biasanya mereka menggunakan media blog, website dan media sosial untuk berjualan. Seperti yang sekarang lagi heboh-hebohnya, banyak orang yang mulai berjualan di salah satu media sosial, yaitu instagram. Selain karena konsepnya yang kayak galeri, yang memudahkan calon konsumennya untuk melihat-lihat produk-produknya, instagram ini juga mempunyai pengguna yang banyak. Dari anak alay, remaja alay, dewasa yang ke-alay-alay-an sampe ke orang tua yang hampir alay.

Menurut teori yang gue temuin, jika semakin banyak penjual di instagram, semakin banyak pula promosi-promosi yang dilakuin si penjual dengan cara yang beragam. Nah, di postingan ini, gue bakalan bahas itu. Kayak gimana aja sih Tipe-tipe Penjual di Instagram berdasarkan cara promosinya? Oke, here we go~

1. Woles
Untuk tipe penjual yang pertama, mereka ini memiliki sistem pemasaran yang woles banget. Biasanya menggunakan metode mulut ke mulut (plis jangan bayangin cipokan) atau zaman sekarang lebih ke chat to chat kali ya. Tapi tanpa ada unsur-unsur yang mengganggu ketentraman orang lain.

Penjual tipe ini biasanya menawarkan dagangannya ke temen-temen mereka yang kemudian di arahkan ke akun instagram untuk melihat detail produknya. Mereka biasa menggunakan aplikasi chatting untuk menawarkan barang dagangannya. Tapi tetep dengan tawaran yang nggak mengganggu kemaslahatan calon pembelinya. Halah, kemaslahatan uopo.

2. Endorsement
Udah pernah lihat seleb yang promosiin akun instagram online shop? Nah itu yang dinamakan endorsement. Jadi mereka menggunakan jasa selebriti tersebut untuk mempromosikan produk mereka. Cara ini memang akan sedikit mengeluarkan biaya, tapi akan mendapatkan feedback yang sangat menguntungkan.

3. Jelangkung
Sesuai dengan namanya, Jelangkung. Mereka akan datang dan pergi begitu aja. Mereka akan komentar di manapun dan pergi gitu aja like a boss. Kalian udah pasti tau banget dengan tipe penjual yang seperti ini. Kalo masih belum tau, coba aja cek akun instagram para seleb, di kolom komentarnya pasti akan ada tipe penjual kayak gini.


In my humble opinion, cara seperti ini terlalu mengganggu. Ya walaupun akan ada sedikit keuntungan, itupun kalo kebetulan ada orang yang scroll-scroll cari sesuatu dan pas baca komentar dari salah satu akun yang jual sesuatu yang lagi dicari tersebut. Tapi kayaknya untuk tipe penjual ini lebih banyak ganggunya. Hehehe.

4. Join
Nah, ini menurut gue the other best way to promote. Dengan cara ini kita nggak perlu repot untuk terus-terusan promosiin dagangan kita ke mana-mana. Karena akun instagram kita udah terdaftar di direktori website Shopious.com ini.


Buat yang belum tahu, Shopious ini adalah situs dimana toko online dapat mempromosikan usahanya. Untuk sekarang masih terbatas di toko Instagram. Shopious mengusung konsep marketplace sosial, karena masyarakat kita memiliki budaya yang sangat kental dengan berbelanja secara online di media sosial seperti Instagram.

Nah, Shopious ini hadir untuk mewadahi para penjual online terutama di instagram untuk membantu mempromosikan produk-produk si penjual. Jadi, buat kalian yang nggak mau timeline instagramnya penuh dengan akun-akun online shop yang sering banget update, bisa langsung buka aja Shopious.com. Jadi lebih mudah untuk cari barang yang lagi dibutuhin. Lebih efektif dan efisien, kan? Akun-akun instagram yang terdaftar di sini adalah mereka yang serius untuk berjualan. Karena untuk daftar menjadi penjual, harus dikenakan biaya perbulannya, dengan syarat dan ketentuan yang nggak begitu sulit menurut gue. Yok, yang punya toko online di instagram, atau yang lagi nyari barang, bisa cobain mampir ke Shopious.com

Wohooo~ begitulah kira-kira Tipe-tipe Penjual di Instagram Berdasarkan Cara Promosinya. Sekian dulu postingan gue kali ini.

Jangan lupa share postingannya ke temen-temen yang lain, ya. Jangan lupa juga like fanspage dan follow blog ini dengan cara klik like dan follow yang ada di sidebar. Biar bisa langsung tau kalo ada postingan terbaru dari blog ini. Setiap ada postingan baru bakal gue share juga ke fanspage di facebook. Kalian juga bisa berlangganan postingan blog gue ini via email di form paling bawah sebelah kanan. Thanks udah mampir dan jangan bosen mampir lagi ke mari :D

33 komentar

  1. Syukurnya sih nggak ada yang jualan di kolom komen di IG gue, kalo berani jualan di komen gue, gue sumpahin gak laku #perasaancewek

    BalasHapus
  2. Untungnya gue gak main IG. Wahahaha XD
    Main sih, tapi jarang buka! XD

    BalasHapus
  3. hahaha suka kesel kalo ada post ig yg keren tapi komentarnya "sneakers murah ori!" "pelangsing, pemutih, peninggi badan!" "tampil hits dengan cardigan keren!"
    yah yg semacam itu lah....

    BalasHapus
  4. Informasi yang sangat bermanfaat. Salam kenal Aku @kakdidik13 | Blogger Bojonegoro

    BalasHapus
  5. Wah. info yang bagus nih,walaupun saya gak main instagram :D

    BalasHapus
  6. Untung gue gak main IG, kalo enggak udah dipenuhin tuh, misal "cek ig aku ya sist" wkwkw :G

    Reply perdana disini. salam kenal bang bro

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha.

      Salam kenal juga, bro! \o/

      Hapus
  7. Wah udah ada ternyata yang bikin start up begituan ya. Hmmm.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Ide bagus juga nih btw bikin start-up kayak gini.

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Yang paling aneh sih tipe jelangkung itu.

    BalasHapus
  10. iyes banget,gue anak instagram sih,folllow akuuh :P

    BalasHapus
  11. Cek Ig kita yuk sis. Hahaha. nice post bang!

    BalasHapus
  12. hahaha Instagram udah jadi lapak yang empuk banget buat jual ini itu :D

    BalasHapus
  13. Lah, iyekali instagrams dipake dagang. Sorry, gue gak main medsos itu. Btw, kunjungin balik ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya beneran. Makanya maen dong. Biar nggak ketinggalan zaman.

      Hapus
  14. suka kalap kalo liat IG barangnya bagus2 wkwkwkwkkw...

    ===================================

    Pecinta Bola Gabung di Sini

    BalasHapus
  15. Halo mas Indra,

    Menarik juga ulasan tentang tipe penjual di instagramnya :) Jadi tertarik baca tulisan lainnya.
    Kalo menurut Mas Indra sendiri data riset yang ada di artikel ini

    http://empathic.marketing/manual-menggunakan-instagram-untuk-pemasaran/

    bagaimana mas? Semoga bermanfaat ya, siapa tau bisa dijadikan bahan materi tulisan selanjutnya. Makasih banyak Mas sudah boleh sharing disini

    BalasHapus
  16. Don't just agree to accept a record and afterward sit tight for individuals to begin tailing you. Instafellow.com

    BalasHapus
  17. No motivation to cloud the kind of the fixings in your dinner with things that don't upgrade the kind of the dish nor have a reason.https://brsm.IO/buy-real-active-instagram-followers

    BalasHapus
  18. We know there's one thing that reigns from all those methods: Influencer Marketing, truth! But what is the connection of Influencer Marketing to Instagram Marketing Instagram followers

    BalasHapus
  19. such as acquiring an increased number of followers, building increased brand awareness, and increasing engagement with your target audience members social media marketing

    BalasHapus

Terima kasih sudah membaca tulisannya. Silakan beri komentar yang sopan dan tidak mengandung SARA. Jangan lupa mampir lagi ke sini. Hatur nuhun