Beberapa Hal Yang Menghambat Konsistensi Berkarya

Banyak sekali orang yang mengeluh karena nggak bisa konsisten akan suatu hal. Contoh deketnya gue. Gue ini termasuk orang yang bisa dibilang nggak bisa fokus terhadap satu hal. Gue banyak mencoba banyak hal-hal baru, tapi nggak bisa bertahan lama. Bukan karena gue ini orangnya nggak setia, jelas bukan. Tapi karena ada beberapa hal yang menghambat. Apakah ada yang merasakan hal yang sama? Mari kita goyang dumang. 

Skip.

Ada beberapa faktor yang dapat menjadikan seseorang tidak konsisten. Salah satu diantaranya adalah ketergantungan. Bisa bergantung terhadap sesuatu atau terhadap seseorang. Tapi semuanya bisa diatasi dengan keinginan dan niat yang kuat. Oke, gue coba beri contoh ketergantungan yang dapat menjadikan seseorang jadi nggak konsisten berkarya.

1. Mood
Musuh paling utama dalam berkarya itu nggak lain dan nggak bukan adalah bergantung terhadap mood. Susah emang kalo mau ngelakuin sesuatu itu harus barengan sama mood. Ceritanya mau nulis postingan baru, buka laptop aja nggak mood. Ceritanya mau bikin video, manjangin tripod aja nggak mood. Ceritanya mau boker, ngeden aja nggak mood. Huh.


Berhubung mood nggak ada yang jual di OL Shop Instagram, maka buatlah mood lu sendiri. Karena katanya mood itu dibuat, bukan dicari. Cara membuat mood datang itu beda-beda tiap orangnya. Ada yang harus ngerjainnya malem-malem, ada yang harus minum kopi dulu, maen game dulu, twitteran dulu, boker dulu atau bahkan ada yang harus twitteran sambil boker dulu. Beda-beda. Tapi semua itu bisa kalah dengan keinginan dan niat yang kuat.

2. Penunjang
Parman adalah seorang pria yang senang membuat video, tapi doi cuma punya alat-alat seadanya. Suatu ketika doi punya ide yang luar biasa untuk video barunya, tapi doi kepentok alat-alat yang masih alakadarnya. Padahal kalo semua alatnya tersedia, Parman akan menghasilkan video yang yahud. Dikarenakan alat-alat yang dibutuhkannya nggak ada, maka Parman mengurungkan niatnya untuk membuat video tersebut.

Adakah diantara kalian yang pernah mengalami hal demikian? Gue pernah dan sering banget. Dengan kasus seperti ini, terkadang gue hanya menghasilkan teori tanpa praktek. Hanya ide tanpa hasil karya. Di situ kadang saya merasa sedih. 

Nah dari sanalah dituntut untuk lebih kreatif, mengeksekusi ide menggunakan alat-alat seadanya tapi bisa menghasilkan karya yang nggak sekedarnya. Jangan kayak gue yang nggak pernah konsisten berkarya karena kepentok sama penunjangnya. Hehe. Tapi semua itu bisa kalah dengan keinginan dan niat yang kuat.

3. Partner
Salah satu sifat dasar manusia yaitu nggak bisa hidup sendiri, mereka butuh orang lain. Bergitupun dalam hal konsistensi berkarya. Ada beberapa project yang nggak bisa dilakukan sendirian, oleh karena itu, partner sangatlah dibutuhkan. Dengan adanya partner, kita jadi bisa lebih berkembang karena ada tempat untuk sharing dan eksekusi ide. Kalo partner nggak ada, ya bisa menghambat konsistensi dalam berkarya. Tapi semua itu bisa kalah dengan keinginan dan niat yang kuat.

Tiga poin di atas adalah alasan-alasan gue sendiri kenapa gue masih belum bisa konsisten untuk terus berkarya. Dan mudah-mudahan postingan kali ini bisa memberikan pencerahan untuk gue pribadi atau untuk para pembaca yang sering terhambat juga untuk konsisten dalam berkarya. Salam \o/ 

12 komentar

  1. Nah! Bener nih. Gue biasanya paling rentan buyar konsennya ya pas mood jelek. True story ah. :((

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya, mood emang musuh utama. PInter-pinter kita aja ngatasinnya kek gimana.

      Hapus
  2. Itu yang nomor 3 termasuk partner hidup gak ya? hahaha :D
    tapi rasanya mood memang jadi masalah sih ya? Apalagi yang memang benaran moody banget, repot deh tuh~

    BalasHapus
  3. kayaknya banyak yak yg susah untuk fokus sama satu pekerjaan. yah, minimanl sampe pekerjaan itu selesai dan ganti yg laen.

    paling penting sih emang niat. niat diri sendiri, dan ga usah berharap sma orang laen.
    yook, semangART!!

    BalasHapus
  4. Yap! mood itu jangan ditungguin. Nggak bisa ngandalin mood dari orang/hal lain. Kalo gue pribadi, mood itu datang ketika gue "memaksakan diri" buat memulai mengerjakan sesuatu. Yang penting, badan sehat aja. Kalo badan udah sehat, mood bisa kita paksa keluar. Beda sama kalo lagi sakit.

    BalasHapus
  5. Hmm... gue sering banget mendengar perkara mood dari orang yang tersendat ketika ingin menulis. Dan tentu gue pernah merasakan hal yang sama. Akan tetapi, udah banyak artikel yang share bagaimana cara mengatasi mood. Dari beberapa artikel yang gue baca, gue mendapatkan sebuah insight bahwa mood itu sebenarnya bagaimana kita mengkondisikan psikologis kita. Jadi sebenarnya mood itu bukan ditunggu, melainkan diciptakan. :)

    BalasHapus
  6. yak bener banget,,mood adalah musuh bebuyutan sayah huh!!

    salam kenal, mampir yak bro :D

    BalasHapus
  7. Partner emang ngaruhin banget, pas kita lagi semangat tapi gegara kepengaruhin sama partner yg males2an dan santai2an jadi ikutan maless hahaha

    BalasHapus
  8. Wahahahaaa... saya juga merasakan persis dengan yang agan rasakan. :D
    Intinya, terus paaksain diri aja sih bro. Kalau kita ingin melompati tembok setinggi dua meter, kita harus belajar melompat setinggi 3 meter #haaapasih :D

    BalasHapus
  9. masalah mood emang bikin kacau deh. kadang nurutin mood, pengen makan, makan dulu. pengen ngemil, ngemil dulu. pengen tidur, tidur dulu sampai lupa mau ngelakuin tujuan utamanya :D

    BalasHapus
  10. Betuuuuul..

    Mood itu berpengaruh banget dalam konsistensi akan sesuatu. Kayak ngeblog en blogwalking. Kadang dengan kuota seadanya jugak ngga bisa selalu ngunjungin blog temen dalam satu hari. :(

    BalasHapus

Terima kasih sudah membaca tulisannya. Silakan beri komentar yang sopan dan tidak mengandung SARA. Jangan lupa mampir lagi ke sini. Hatur nuhun