Hujan Sore Ini


Sore ini, hujan turun lagi.

Hujan turun dengan hati-hati dan malu-malu.
Seakan enggan melukai bumi yang ia bebani. Dingin.
Namun begitulah, hujan terlalu lembut dan cengeng.
Dia selalu turun dengan kenangan.
Memaksa kita mengingatnya.
Mengungkit luka dan membuat kita merasa sepi setelahnya.

Terkadang bumi benci atas kedatangan hujan.
Karena selalu memaksanya menggigil.
Selalu membuatnya terlelap dalam keheningan hujan,
Walau rintiknya begitu jelas terasa.
Terlelap dalam dingin sepi merindu.

Dan..

Bayang kenangan saat aku dan dia menikmati hujan tempo hari, tak terelakkan lagi.
Aku memeluknya mesra, penuh kehangatan.
Penuh cinta dan kerinduan.

Sial, selalu begitu. Selalu mengingatnya
Seringkali hujan mengajakku bermain dengan kenangan yang entah sampai kapan aku lupakan.
Kenangan yang manis bersama dia. Manis saat masih bersama.
Namun setelahnya, entahlah.
Tak mau lagi membuka luka yang perih dan lama kering itu.
Sudahlah.

Dan..

Ini yang aku nanti.
Masa dimana air hujan sudah berhenti turun.
Masa dimana air hujan mulai mengalir ke sungai-sungai kecil.
Mengalirkan kenangan.

Udara yang begitu sejuknya, menusuk lubang hidungku yang gatal karena flu.
Hangat rona jingga senja mulai menyapa.
Memberi salam hangat. Aku suka.
Namun pelangi enggan bersama.
Mungkin dia masih mengginggil karena hujan tadi.

Ah, andai kenangan itu masih bisa kita lakukan saat hujan sore ini..

16 komentar

Terima kasih sudah membaca tulisannya. Silakan beri komentar yang sopan dan tidak mengandung SARA. Jangan lupa mampir lagi ke sini. Hatur nuhun