Aku Selalu Suka Sehabis Hujan di Bulan Desember

Judul postingan di atas adalah sedikit penggalan lirik lagu dari Efek Rumah Kaca yang berjudul Desember. Salah satu lagu favorit saya. 

Penggalan lirik itu sangat menggambarkan hal yang sama-sama saya suka. Saya suka hujan dan saya juga suka bulan Desember simply karena saya lahir di bulan Desember. Sengaja pilih penggalan lirik itu pun karena saya mau bahas tentang hujan.


Photo by Satoshi Hirayama from Pexels

Alasan nulis tentang hujan pun karena hari ini hujan turun sedari pagi, kemudian olahraga di dalem rumah karena jogging ke luar nggak mungkin dong. Setelah beres olahraga, sambil nunggu keringet kering dan napas kembali normal, saya scrolling di Twitter dan menemukan tweet bang Mouldie Sobat Hape kayak gini:


Pas baca tweet itu, seketika saya mikir ulang untuk menyukai hujan. Beneran deh, ternyata saya suka hujan nggak plek-ketiplek suka dengan tulus gitu aja, ada tapinya, banyak juga kayaknya.

Saya kasih alasan dulu deh kenapa suka hujan. 

Hal pertama yang saya suka adalah udara sehabis hujan. Persis seperti apa yang dinyanyikan Kang Cholil (Vokalis Efek Rumah Kaca). Kenapa suka, karena Udaranya bersih dan segar dihirup, bikin adem sampe ke ubun-ubun yang ada di kepala, kalo yang ada di laut, itu ubur-ubur.

Hal kedua yang saya suka adalah suasananya. Pernah ngerasain nggak kalo makan mie instan dikala di luar hujan itu menambah tingkat kenikmatannya? Atau minum sesuatu yang hangat kayak kopi, teh atau minuman lainnya? Selain itu, suasana ketika hujan sangat membantu konsentrasi rebahan. Rasanya seperti mendukung penuh untuk terus rebahan dengan nyaman apalagi kalo sambil nonton series favorit sama pasangan kalo ada, iya kalo ada. KALO ADA.

Udah sih cuma dua doang yang membuat saya sangat suka hujan.

Balik lagi ke tweet Bang Mouldie yang membuat saya bisa menyimpulkan bahwa saya suka hujan bukan secara umum, tapi suka hujan yang spesifik. Saya rasa orang lain yang menyebut dirinya suka hujan pun akan sama.

Gimana ya kalo saya harus pergi ke suatu tempat tapi hujan, naik motor dengan dipeluk erat jas hujan. Jadi lebih ribet daripada nggak ada hujan. Gimana ya kalo saya mau makan ke luar, tapi di luar hujan atau di pertengahan jalan turun hujan, jadi menyebalkan bukan? Belum lagi beceknya.

Oke, berarti selama ini saya suka hujan yang nggak merepotkan dan merugikan. Terlepas dari itu, hujan adalah salah satu bentuk dari berkah Tuhan. Hamdalah.


Tidak ada komentar

Terima kasih sudah membaca tulisannya. Silakan beri komentar yang sopan dan tidak mengandung SARA. Jangan lupa mampir lagi ke sini. Hatur nuhun